Wednesday, September 23, 2009

Jeritan Anak Bangsa


Kabut hitam pekat tengah menyelimuti bangsaku
Menggerogoti setiap yang bernyawa dalam kepedihan
Melemahkan sang tuan dalam keterpurukan
Lihatlah di setiap sudut jalan...!!!
Tua renta tengah menengadah bermohon belas
Sang papa tengah tertidur pulas dalam istana kardusnya
Anak-anak kecil berlarian mencari makan
membawa lantunan syair berbekal semir
Lihatlah di setiap perbukitan...!!!
Asap tebal mengepul karena keegoisan sang pembakar hutan
Rimba telah kehilangan pesona karena hasil karyanya banyak dijarah orang
Rumah segala satwa terus mengucil dan semakin kecil
Lihatlah suasana di atas sana..!!!
Sang tikus berdasi terus melancarkan aksi
memakan setiap jerih keringat dalam mulut buasnya
Bagitu asyik terlena dalam kemegahan tahtanya
Lupa ia memandang kabar di ujung ufuk sana
saat bayi yang lahir bermassa satu koma lima
saat anak kecil yang berlari sangat jauh dari asupan gizi
saat orang kecil berebut pangan demi menyambung nadi
Lihatlah kehidupan para pemuda...!!!
para pecinta semakin lupa dan mulai menggila
terhipnotis dalam syair setan yang kian membahana
melupakan warisan luhur budaya dan tata krama
terus bercengkerama dalam hedonisme dunia
Lihatlah saat alam mulai bicara...!!!
gempa dan kekeringan terus beraksi
erosi dan banjir menjadi teman sejati
luapan lumpur menjadi salah satu bukti
tsunami pun menjadi saksi
Lihatlah saudaraku...!!!
Bagaimanakah sang pewaris negeri dapat melalui hari?....
Mencoba merubah pahitnya keadaan negeri
Bagaimanakah kabar bangsaku esok hari?....
Akankah nestapa terus berganti?....
Akankah bangsa ini dapat menjadi tuan di negeri sendiri?....
Renungkanlah itu wahai saudaraku....!!!!!!!!!!!

0 komentar :

Post a Comment

Terima kasih atas commentnya, Comment anda sangat bermanfaat bagi saya... Semoga bermanfaat.