Sunday, January 31, 2010

Hukum Jual Beli (Tijaroh)


  1. Pendahuluan

Setiap masing-masing dari kita semua tentu tidak akan pernah lepas dari kegiatan jual dan beli dalam kegiatan bermasyarakat kita sehari-hari sebab kita semua adalah makhluk yang membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Allah SWT telah berfirman yang artinya :

“Allah telah menghalakan jual-beli dan mengharamkan riba”

Dari pengertian di atas telah jelas bahwa kita umat muslim memang diperbolehkan melakukan transaksi jual-beli dengan catatan syarat dan rukun dalam berjual- beli terpenuhi.

Oleh sebab itu, pada pembahasan selanjutnya akan sedikit lebih jauh dibahas tentang pengertian, syarat, rukun, dan macam jual – beli pada makalah ini.

  1. Pembahasan

1. Pengertian Jual – Beli

Perdagangan atau jual beli menurut bahasa berarti al-ba’i at-tijaroh dan al-mubadalah. Allah SWT berfirman :

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”

Menurut istilah terminologi yang dimaksud jual beli adalah :

· Menukar barang dengan barang atau barang dengan uangdenga jalan melepaskan hak milik yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan (idris ahmad, fiqih al-syafi’iyah : 5)

· Penukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan atau memindahkan hak milik dengan ada penggantinya dengan cara yang dibolehkan.

· Aqad yang tegak atas dasar penukaran harta atas harta, maka terjadilah penukaran hak milik secara tetap.(Hasbi Ash-Shiddiqi, peng.Fiqh muamalah :97)

Dari beberapa definisi tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwasanya jual beli adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh kedua belah pihak dengan cara suka rela sehingga keduanya dapat saling menguntungkan, maka akan terjadilah penukaran hak milik secara tetap dengan jalan yang dibenarkan oleh syara’.Yang dimaksud sesuai dengan ketetapan hukum adalah memenuhu persyaratan-persyaratan, rukun-rukun dalam jual beli, maka jika syarat dan rukunnya tidak terpenuhi berarti tidak sesuai dengan ketentun syara’. Yang dimaksud benda dapat mencakup pengertian barang dan uang dan sifatnya adalah bernilai. Adapun benda-benda seperti alkohol, babi, dan barang terlarang lainnya adalah haram diperjual belikan. Bahwasanya Rasullullah bersabda yang artinya :

Dari jabir Rasulullah bersabda Sesungguhnya Allah dan Rasulnya mengharamkan jual beli arak, bangkai, babi, dan berhala. (HR. Jabir Ibn Abdillah)

2. Rukun dan Syarat Jual Beli

Berikut adalah 3 rukun jual-beli yaitu:

  1. Akad. Yaitu ikatan kata antara penjual dan pembeli, ikatan ini bias diucapkan secara langsung atau kalau tidak mampu(bisu)bias dengan surat-menyurat
  1. Penjual dan pembeli
  2. Ma’kud alaih(objek akad)

Disamping itu berikut juga ada syarat sah ijab kabul :

  1. Jangan ada yang memisahkan, jangan pembeli diam saja setelah penjual menyatakan ijab dan sebaliknya.
  2. Jangan diselangi kata-kata lain antara ijab dan kabul.
  3. Beragama islam.

Selain rukun dan syarat sah jual-beli berikut terdapat syarat benda yang menjadi objek akad, yaitu :

  1. Suci, maka tidak sah penjualan benda-benda najis, kecuali anjing untuk berburu.
  2. Memberi manfaat menurut syara’.
  3. Jangan dikaitkan atau digantungkan dengan hal-hal lain, misal : jika ayahku pergi kujual motor ini kepadamu.
  4. Tidak dibatasi waktunya.
  5. Dapat diserahkan dengan cepat ataupun lambat.
  6. Milik sendiri.
  7. Diketahui barang yang diperjual belikan tersebut baik berat, jumlah, takaran dan lain-lainnya.

3. Macam-macam jual beli

Jual beli ditinjau dari segi hukumnya dibagi menjadi dua macam yaitu :

  1. Jual beli yang syah menurut hukum dan batal menurut hukum
  2. Dari segi obyek jual beli dan segi pelaku jual beli

Ditinjau dari segi benda yang yang dijadikan obyek jual beli dapat dikemukakan pendapat imam Taqiyuddin bahwa jual beli dibagai menjadi tiga bentuk:

  1. Jual beli benda yang kelihatan

maksudnya adalah pada wajtu melakukan akad jual beli benda atyau barang yang diperjualbelikan ada didepan penjual dan pembeli, seperti membeli beras dipasar dan boleh dilakukan.

  1. Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam janji

Sama dengan jual beli salam (pesanan), ataupun yang dilakukan secara tidak tunai (kontan). Maksudnya ialah perjanjian sesuatu yang penyarahan barang-barangnya ditangguhkan hingga masa tertentu.

Dalam salam berlaku semua syarat jual beli dan syarat-syarat tambahannya ialah :

  1. Ketika melakukan akad salam disebutkan sifat-sifatnya yang mungkin dijangkau oleh pembeli, baik berupa barang yang dapat ditakar, ditimbang maupun diukur.
  2. Dalam akad harus disebutkan segala sesuatu yang bias mempertinggi dan memperendah harga barang itu.
  3. Barang yang akan diserahkan hendaknya barang-barang yang biasa didapat dipasar.
  4. Harga hendakya dipegang ditempat akad berlangsug.

Jual Beli yang dilarang dan batal hukumnya adalah :

  1. Barang yang dihukumkan najis oleh agama seperti anjing, babi, berhala, bangkai dan khamar.
  2. Jual beli sperma (mani) hewan, seperti mengawinkan seekor domba jantan dengan betina agar dapat memperoleh keturunan, jual beli ini haram hukumnya karena Rasulullah SAW bersabda yang artinya :

Dari Ibn Umar ra berkata : Rasulullah SAW telah melarang menjual mani binatang. (HR. Bukhari)

  1. Jual beli anak binatang yang masih berada dalam perut induknya.
  2. Jual beli dengan mukhadharah yaitu menjual buah-buahan yang belum pantas untuk dipanen.
  3. Jual beli dengan munabadzah yaitu jual beli secara lempar-melempar.
  4. Jual beli gharar yaitu jual beli yang samar sehingga kemungkinan adanya penipuan, contoh : penjualan ikan yang masih dikolam.
  5. Larangan menjual makanan sehingga dua kali ditakar, hal ini menunjukkan kurang saling mempercayainya antara penjual dan pembeli.

4. Khiyar dalam Jual Beli

  1. Khiyar Majlis

Artinya antara penjual dan pembeli boleh memili akan melanjutakan jual beli atau membatalkannya selama keduanya masih dalam satu tempat atau majelis.

2. Khiyar Syarat

Yaitu penjualan yang didalamnya disyaratkan sesuatu baik oleh penjual dan pembeli, seperti seseorang berkata “saya jual rumah ini dengan harga seratus juta rupiah dengan syarat khiar selama tiga hari.

  1. Khiyar ‘Aib

Artinya dalam jual beli ini disyaratkan kesempurnaan benda-benda yang dibeli.

5. Lelang (Muzayadah)

Penjualan denga cara lelang seperti ini dibolehkan dalam agama Islam karena dijelaskan dalam satu keterangan yang artinya :

Dari Anas ra, Ia berkata Rasulullah SAW.menjual sebuah pelana dan sebuah mangkok air dengan berkata ; siapa yang ingin membeli pelana dan mangkok ini? Seorang laki-laki menyahut; aku bersedia membelinya seharga satu dirham.Lalu nabi berkata lagi, siapa yang berani menambahi? Maka diberi dua dirham oleh seorang laki-laki kepada beliau, lalu dijuallah kedua benda itu kepada laki-laki tadi.(HR. Tirmizi)

Dari penjelasan hadits Nabi diatas telah jelas bahwa transaksi jual-beli melalui proses lelang adalah memang diperbolehkan.

C. Penutup

1. Kesimpulan

Dari pengertian pada pembahasan pada bab-bab sebelumnya akhirnya dapat diambil beberapa kesimpulan tentang transaksi jual beli tersebut, diantaranya bahwa jual beli tidak akan dianggap sah jika benda yang menjadi obyeknya adalah benda yang tidak suci atau najis.

Selain itu, ternyata dalam jual beli terdapat hak bagi pembeli untuk dapat memilih apa yang dibelinya untuk dikembalikan kepada penjualnya apabila terdapat cacat pada barang dengan catatan hal tersebut memang tidak dibuat-buat.

Dan satu lagi bahwa Islam juga memperbolehkan pemeluknya untuk melakukan transaksi jual-beli secara lelang dengan memperhatikan konsep jual – beli pada umumnya.

  1. Daftar Pustaka

Zainudin, Djejen. 2003. Fiqh Madrasah Aliyah kelas 2. PT. Toha Putra : Semarang.

Mustafa, H.A. 1981. Fiqh Islam cetakan ke- 18. Jakarta

As-Sabatin, Yusuf Ahmad Mahmud. 2002. Al-Buyû‘ al-Qadîmah wa al-Mu‘âshirah wa al-Burshat al-Mahalliyyah wa ad-Duwaliyyah. Darul Bayariq : Beirut.

Az-Zuhaili, Wahbah.1996. Al-Fiqh al-Islâmi wa Adillatuhu, Juz IX (Al-Mustadrak). Darul Fikr : Damaskus.

0 komentar :

Post a Comment

Terima kasih atas commentnya, Comment anda sangat bermanfaat bagi saya... Semoga bermanfaat.