Orang bersujud wajahnya diletakkan di tempat paling bawah yang paling rendah, pantatnya diletakkan paling tinggi.
Kalau engkau tidak kuat-kuat dalam hidupmu, maka martabat hidupmu akan jatuh dibawah pantatmu.
Maka pada saat sujud, yang dibaca adalah konteks mengenai ketinggian Allah.
Sekarang ini segala hal di Indonesia isinya perceraian-perceraian.Taufik Kiemas bercerai dengan Susilo Bambang, Gus Dur bercerai dengan Hasyim Muzadi, dulu sama Matori. NU Muhamadiyyah tidak bisa nikah satu sama lain, antar NU tidak bisa nikah. Antar suku sekarang menjadi pisah rumah. Orang Islam, orang Kristen di Ambon, yang berabad-abad hidup bersama, tapi sekarang mereka pisah.
Dibidang kebudayaan, terjadi perpecahan, perceraian-perceraian.
Di bidang ekonomi, kompetitifnes yang seharusnya mendinamisir semua potensi ekonomi, tapi yang terjadi di Indonesia, bukan dinamisasi, tapi permusuhan, penjegalan, korupsi dan lain sebagainya, yang merugikan kebaynakan rakyat.
Orang Indonesia ini ikhlas hidupnya, sehingga berpa jumlahnya tidak penting. Mau diakui 100 juta itu ikhlas-ikhlas saja, saking baiknya kita ini. Saya kira Tuhan juga tidak akan hitung-hitung juga, sehingga kita dimasukkan surga semua.
Tuhan bukan raja,
Tuhan itu sahabatmu,
Tuhan itu tidak elita,
Tuhan bukan barang mewah,
Tuhan itu milikmu sehari-hari,
Tuhan itu sahabatmu sehari-hari,
Tuhan itu adalah cinta dalam dirimu.
Wahai orang-orang yang diatas,
jadilah orang-orang besar dan ketahuilah
bahwa jabatan apapun di dunia ini,
bukan sesuatu yang besar,
karena dirimu, kepribadianmu,
lebih besar dari segala jabatan di dunia ini.
Cuci gudang
Cuci gudang
Cuci gudang republik kelabu
Mana nabi, mana setan
Mana nabi, mana setan
Rakyat tak tahu
Cuci gudang
Cuci gudang
Cuci gudang negeri abu-abu
Putih dan hitam
Putih dan hitam sudah menyatu
Mata buta
Mata buta
Mata buta haruslah milih mana
Alangkah gelapnya
Alangkah gelapnya
Hanya bisa meraba-raba
Kelihatannya dia
Kelihatnnya dia pilihan utama
Kelihatannya hanya kelihatannya
Hanya, hanya, kayaknya
Bukan, bukan nyatanya
Bukan nyatanya, bukan nyatanya.
Apa yang diandalkan dari ilmu manusia?
Kenapa anda hidup sekarang selalu dengan meyakini apa yang anda sangka dan anda rencanakan? Padahal sudah jelas dalam hidup anda, anda ditimpa hal-hal yng tidak pernah anda sangka.
Kenapa kita sekarang begitu meyakini pada rencana kita, pada konsep kita padahal besok kita kecele lagi dan ketemu hal-hal ang tidak bisa kita sangka?
0 komentar :
Post a Comment
Terima kasih atas commentnya, Comment anda sangat bermanfaat bagi saya... Semoga bermanfaat.